kapal indonesia dari rusia KRI IRIAN 201

KRI IRIAN 201
Semasa Orde Lama, Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) pernah memiliki sebuah kapal penjelajah ringan (light cruiser class) bernama KRI Irian dengan nomor lambung 201. KRI Irian merupakan kapal terbesar yang ada di kawasan Asia dan belahan Dunia bagian selatan. Kehadiranya mampu menggetarkan Belanda yang saat itu memiliki Kapal Induk Karel Doorman dalam situasi panas memperebutkan Irian Barat/Papua Dalam sejarah militer Soviet, tidak pernah mereka menjual kapal dengan bobot seberat ini kepada negara lain kecuali kepada Indonesia.Senjata utama dari KRI Irian adalah 4 buah turret/kubah, dimana setiap kubah berisi 3 meriam kaliber 6 inci/152 mm. Sehingga total ada 12 meriam kaliber 6 inci di geladaknya.
  • 10 tabung torpedo antikapal selam kaliber 533 mm
  • 12 buah meriam kapal B-38/L57 kaliber 152 mm (6 di depan, 6 di belakang)
  • 12 buah meriam Model 1934/L56 kaliber 100 mm, ditempatkan dalam 6 kubah SM-5-1 (2 meriam per 1 kubah)
  • 32 buah meriam multifungsi kaliber 37 mm
  • 4 buah triple gunMk5-bis kaliber 20 mm (untuk keperluan antiserangan udara)
Perlengkapan radar dari KRI Irian adalah:
  • 1x radar penjejak udara Big Netatau Top Trough
  • 1x radar penjejak udara High Sieveatau Low Sieve
  • 1x radar penjejak udara Knife Rest
  • 1x radar penjejak udara Slim Net
  • 1x radar navigasi Don-2atau Neptune
  • 2x radar pengatur penembakan senjata Sun Visor
  • 2x radar pengatur penembakan meriam kapal B-38, Top Bow
  • 8x radar pengatur penembakan senjata Egg Cup
  • 2x sistem jamming elektronik Watch Dog
ALRI yang belum pernah mempunyai armada sendiri sebelumnya kemudian belajar untuk mengoperasikan kapal-kapal canggih dan mahal ini dengan cara trial and error/coba-coba. Apalagi pada saat itu, TNI-AU juga mengoperasikan Bomber Tu-16 Badger yang bisa membawa dua rudal anti kapal perang AS-1 Kennel. Rudal ini besarnya sama dengan pesawat pemburu MiG-15.

Komentar