SEJARAH AWAL UANG

ilustrasi uang
A. Devinisi Uang dan Ciri - ciri Uang
Uang  merupakan suatu benda yang diterima oleh masyarakat sebagai alat untuk menentukan nilai suatu barang dan sebagai alat perantaraan dalam tukar menukar barang.
Berdasarkan kepada ciri – ciri kegiatan perdagangan yang dijalankan dalam berbagai masyarakat (masa lalu dan masa kini), perekonomian dapat dibedakan kepada perekonomian barter dan perekonomian uang. Perekonomian barter adalah suatu sistem kegiatanekonomi msyarakat dimana kegiatan produksi dan perdagangan masih sangat sedrhana, kegiatan tukar menukar masih terbatas, dan jual beli dilakukan secara pertukaranbarang dengan barang. Sedangkan Perekonomian uang adalah perekonomian yang sudah menggunakan uang sebagai alat pertukaran dalam kegiatan perdagangan. Semua negara di dunia ini sudah dapat digolongkan sebagai perekonomian uang.
Agar masyarakat menyetujui penggunaan sesuatu benda sebagai uang, haruslah benda itu memenuhi syarat-syarat berikut :
        I.            Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
     II.            Mudah dibawa-bawa
  III.            Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
  IV.            Tahan lama
      V.            Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan)
  VI.            Bendanya mempunyai mutu yang sama
Beberapa Kelemahan Perdagangan Barter
Perekonomian barter memerlukan kehendak ganda yang selaras
Kehendak ganda selaras atau double coincidence of wants merupakan tiap pihak yang ingin melakukan pertukaran memiliki barang yang diingini pihak lain dan mencari barang yang dimiki pihak lain. Sebagai contoh, Budi ingin menukarkan celana yang ia miliki dengan buah pisang, dan Rio memiliki kelebihan pisang yang ditanamnya dan ingin mencari celana seperti yang dimiliki Budi. Keadaan seperti itu memungkinkan terjadinya barter. Tetapi keadaan seperti itu tidak selalu berlaku , Budi tidak dapat memperoleh pisang apabila Rio menginginkan sepatu. Sebaliknya, Rio juga tidak dapat menukar pisangnya dengan Budi, karena Budi hanya mempunyai celana untuk ditukarkan.
Penentuan harga sukar dilakukan
Dalam kegiatan pertukaran dengan menggunakan uang, berbagai barang dapat dengan mudah ditentukan nilainya dengan menyatakannya dalam bentuk jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperolehnya. Harga satu kilogram gula Rp.10.000, harga seekor kelinci Rp. 200.000 dan sehelai kain Rp. 50.000. dari harga tersebut dapat ditentukan perbandingan nilai diantara satu barang dengan barang lainnya. Contoh di atas menunjukkan bahwa seekor kelinci = 4 helai kain = 20 kg gula. Dalam perekonomian barter cara menentukan harga dengan menggunakan satuan uang tak dapat dilakukan. Oleh sebab itu nilai pertukaran suatu barang dengan berbagai barang lain harus dibuat, yaitu seperti contoh di atas yang menilai harga kelinci berdasarkan kepada jumlah kain dan gula yang disediakan untuk memperolehnya. Cara ini akan merumitkan kegiata tukar menukar danperdagangan.
Perekonomian            Barter              Membatasi      Pilihan            Pembeli
Apabila pertukaran dilakukan secara barter, seorang pembeli akan terikat kepada syarat yang ditentukan pihak lain yang mengingini barang yang dimilikinya. Sebagai contoh, seorang petani ingin menjual sebagian dari padinya. Pada mulanya ia ingin menukar sebanyak 100 kilogram saja. Tetapi pihak yang ingin mencari padi mempunyai kerbau yang harus ditukar dengan 1000 kilogram padi. Dalam keadaan seperti ini petani tersebut mempunyai dua pilihan, membatalkan niat menukar padinya atau menukarkan 1000 kilogram padinya denga kerbau. Dalam perekonomian uang kedua-dua keadaan itu tidak perlu berlaku, karena petani tersebut dapat dengan mudah menjual 100 kilogram dan menerima uang dari penjualan tersebut dan seterusnya menyimpan uang tersebut dan digunakan kemudian untuk membeli barang lain yang diinginya.
Menyulitkan Pembayaran Tertunda
Dalam perekonomian uang penjualan secara kredit, yaitu penjualan denga pembayaran di masa yang kemudian, dapat dengan mudah dilakukan. Perjanjian dapat dengan mudah dibuat, yaitu nilai kredit dapat dinayatakan dalam mata uang yang akan digunakan. Dalam sistem barter, penjualan secara kredit akan dibayar dalam bentuk barang juga dan ini menyukarkan perdagangan karena :
        I.            Timbul masalah  untuk menentukan jenis barang yang akan digunakan untuk pembayaran, dan
     II.            Harus dibuat perjanjian mengenai mutu barang yang akan digunakan sebagai pembayaran.
Sukar Menyimpan Kekayaan
Dalam perekonomian modern kekayaan disimpan dalam bentuk uang atau harta-harta yang bersifat uang seperti saham, tabungan di bank dan sebagainya. Dalam perekonomian barter menyimpan kekayaan sukar dilakukan. Kekayaan harus disimpan dalam bentuk barang seperti rumah, ternak peliharaan , emas dan perhiasan lain, atau tanah. Kekayaan-kekayaan ini memerlukan tempat dan biaya untuk menyimpannya. Dalam perekonomian uang masyarakat mempunyai alternatif yang lebih banyak dalam menyimpan kekayaannya, dan tidak perlu seluruhnhya dalam bentuk barang.
B. Beberapa Fungsi Uang
Berdasarkan kepada kesulitan – kesulitan yang dinyatakan dalam bagian yang lalu, yang akan timbul dalam perekonomian yang tidak menggunakan uang sebagai alat perantaraan dalam perdagangan, dalam ilmu ekonomi peranan atau fungsi uang dalam melancarka kegiatan perdagangan dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
        I.            Untuk melancarkan kegiatan tukar menukar
     II.            Untuk menjadi satuan nilai
  III.            Untuk ukuran bayaran yang ditunda
  IV.            Sebagai alat penyimpan nilai
Uang sebagai Perantara Tukar Menukar
Dengan adanya uang, kagiatan tukar menukar akan jauh lebih mudah dijalankan kalau dibandingakan dengan di dalam kegiatan perdagangan secara barter. Seseorang yang ingin memperoleh berbagai jenis barang untuk memenuhi kebutuhannya, akan dapat dengan mudah memperolehnya apabila ia memiliki uang yang cukup untuk membeli kebutuhan tersebut. Uang yang dimilikinya dapat dengan mudah ditukarkan dengan barang-barang yang diingininya. Kegiatan tukar menukar adalah lebih rumit di dalam perdagangan secara barter. Tukar menukar baru akan berlangsung apabila seseorang dapat menawarkan sesuatu barang yang diingini oleh seseorang lainnya, dan orang lain itu memiliki barang yang diinginkan oleh orang yang pertama.
Uang sebagai Satuan Nilai
Keuntungan selanjutnya dari penggunaan yang dalam masyarakat bersumber dari kesanggupannya untuk bertindak dari satuan nilai. Yang dimaksudkan dengan satuan nilai adalah satuan ukuran yang menentukan besarnya nilai dari berbagai jenis barang. Dengan adanya uang, nilai sesuatu barang dapat  dengan mudah dinyatakan, yaitu dengan me nunjukkan jumlah uang yang diperlukan utuk memperoleh barang tersebut. Di samping itu, dengan membandingkan nilai berbagai jenis barang, akan dapat ditentukan besarnya nilai sesuatu barang jika dibandingkan dengan nilai barang-barang lain. Tanpa uang nilai sesuatu barang haruslah dinyatakan dalam bentuk membandingkan kurs pertukaran di antara sesuatu barang dengan berbagai jenis barang lainnya. Misalnya, untuk menentukan nilai seekor lembu harus dinyatakan banyaknya padi atau beras, ayam kambing dan berbagai jenis barang lainnya yang diperlukan untuk dapat memperoleh lembu tersebut.
Uang sebagai Alat Pembayaran Tertunda
Transaksi-transaksi dalam perekonomian yang sudah berkembang banyak sekali dilakukan dengan pembayaran yang ditunda, atau penjualan secara kredit. Para pembeli memperoleh barangnya terlebih dahulu dan membayarnya pada masa yang akan datang. Penggunaan uang sebagai alat perantaraan dalam tukar menukar dapat mendorong perkembangan perdagangan yang bersifat demikian karena para penjual akan lebih merasa yakin bahwa pembayaran yang ditunda itu adalah sesuai dengan yang diharapkannya. Dengan perkataan lain mutu beda yang akan diperolehnya di masa yang akan datang sebagai pembayaran penjualannya, yaitu uang, akan sesuai dengan yang diharapkannya pada waktu menjual barangnya.
Satu syarat penting agar fungsi uang yang ketiga ini dapat dijalankannya dengan baik adalah bahwa nilai uang yang digunakan harus tetap stabil. Nilai uang dikatakan stabil apabila sejumlah uang yang dibelanjakan akan tetap memperoleh barang-barang yang sama banyak dan sama mutunya dari waktu ke waktu. Apabila syarat ini tidak dipenuhi maka fungsi uang sebagai ukuran untuk pembayaran tertunda tidak akan dapat dijalankan dengan sempurna. Ada kemungkinan orang lebih suka menerima pembayaran yang tertunda dalam bentuk barang atau menghindari tukar menukar dengan pembayaran yang ditunda. Keadaan seperti itu selalu terjadi pada waktu harga-harga barang mengalami kenaikan yang cepat dari waktu ke waktu.
Uang sebagai Alat Penyimpanan Nilai
Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang disimpan dalam bentuk uang. Apabila harga-harga barang stabil, menyimpan kekeyaan dalam bentuk uang lebih menguntungkan dari menyimpannya dalam bentuk barang. Di dalam perekonomian yang sudah maju, jenis uang yang terutama adalah uang bank dan uang giral. Uang jenis ini tidak memerlukan biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya. Jenis dari uang yang sekarang ini banyak digunakan adalah uang kertas.
C. Jenis Uang Dalam Sejarah
Jenis Uang Yang Mula-mula Sekali Digunakan
Uang yang mula-mula sekali digunakan terdiri dari barang-barang yang sangat dibutuhkan masyarakat dan yang banyak mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari, Seperti: Beras, jagung, gandum, ikan, binatang ternak. Dan sering pula ia berupa barang-barang yang membantu pekerjaan seseorang seperti pancing, jala, dan bisa barang-barang yang digunakan sebagai perhiasan seperti kalung, sisir, bedak / barang-barang yang digunakan sebagai alat pertahanan seperti pedang, pisau, dan alat-alat senjata lainnya.
Penggunaan Emas dan Perak Sebagai Uang
Ciri – cirri khusus Emas dan Perak
Sifat-sifat yang menyebabkan kedua jenis logam tersebut sangat sesuai untuk digunakan sebagai uang adalah:
        I.            Banyak orang yang menyukai benda tersebut karena dapat digunakan sebagai perhiasan .
     II.            Emas maupun perak mempunyai mutu yang sama
  III.            Kedua-duanya tak mudah rusak, tetapi dapat dengan mudah di bagi-bagi apabila diperlukan.
  IV.            Jumlahnya sangat terbatas dan untuk memperolehnya perlu biaya dan usaha.
    V.            Kedua barang itu sangat stabil nilainya karena mereka tak berunbah mutunya dalam jangka panjang dan tak mengalami kerusakan.
Kelemahan penggunaan emas dan perak sebagai uang
Uang yang terbuat dari emas dan perak telah mulai digunakan sejak abad ketujuh sebelum masehi dan sampai permulaan abad kesembilan belas mata uang emas dan perak adalah uang yang paling penting dan paling banyak digunakan. Kemajuan ekonomi yang dicapai sesudah Revolusi Industri menyebabkan perdagangan berkembang dengan pesat sekali. Permintaan ke atas emas dan perak untuk digunakan sebagai uang bertambah dengan sangat pesat pula. Maka kesulitan-kesulitan mulal timbul dalam menggunakan’kedua logam tersebut sebagai uang. Sebab-sebab utama dari kesulitan tersebut diterangkan dalam uraian berikut: :
1. Memerlukan tempat yang agak besar untuk menyimpan pada waktu transaksi belum begitu besar nilainya, masalah menyimpan uang belum timbul karena belum banyak ruangan.yang diperlukan. Kemajuan ekonomi yang diikuti pula oleh perkembangan perdagangan menyebabkan nilai transaksi menjadi berkali-kali lipat besarnya. Lebih banyak uang diperlukan untuk transaksi-transaksi tersebut dan masalah menyediakan tempat untuk menyimpan uang itu mulai timbul.
2.     Merupakan benda yang berat kalau nilai transaksi adalah kecil, maka jumlah mata uang emas dan perak yang digunakan dalam transaksi tersebut tidak terlalu banyak. maka bentuk benda tersebut belum menimbulkan kesulitan kepada kedua belah pihak yang melakukan transaksi tersebut. Dalam perekonomian yang bertambah maju nilai transaksi meningkat menjadi berkali.
3.  Emas dan perak sukar ditambah jumlahnya. Dalam dua abad belakangan ini perdagangan berkembang dengan sangat pesat sekali, sedangkan pertambahan emas dan perak tidaklah secepat seperti perkembangan nilai perdagangan. Ketidak seimbangan ini dapat menghalangi perkembangan perdagangan, karena akan timbul kekurangan uang untuk melancarkan kegiatan perdagangan yang berkembang dengan pesat tersebut.
Untuk mengatasi kelemahan- kelemahan dari penggunaan mata uang emas dan perak sebagai alat perantaraan dalam tukar-menukar, mulailah memperkenalkan jenis uang yang baru, yaitu uang kertas.
Perkembangan penggunaan uang kertas dan uang bank
  Pada saat ini emas dan perak tidak lagi digunakan sebagai uang. Disemua negara, uang terutama dibuat dari kertas atau berbentuk tabungan di bank yang dapat dikeluarkan dengan menggunakan cek. Uang yang dibuat dari logam (bukan emas atau perak) merupakan bagian yang sangat kecil dari keseluruhan jumlah uang dalam perekonomian.
Sebab Perkembangan Uang Kertas
Penggunaan uang kertas sebagai alat perantaraan dalam perdagangan menjadi sangat bertambah pesat perkembangannya setelah bank-bank umum mengeluarkan uang kertas tanpa terlebih dahulu mereka menerima emas dari para nasabahnya. Apabila di dalam perekonomian telah terwujud kebutuhan yang mendesak akan uang maka bank-bank umum akan menyediakannya sampai dengan jumlah maksimum tertentu.
  Masyarakat masih tetap bersedia menggunakan uang yang diciptakan tersebut karena di atas uang yang di keluarkan itu dijanjikan bahwa apabila pemegang ingin menggantikan uang tersebut dengan emas, maka bank umum tersebut setiap waktu akan bersedia untuk melakukannya.
 Uang kertas yang sekarang digunakan diberbagai negara bukanlah dikeluarkan oleh bank-bank umum tetapi oleh bank sentral, yaitu bank yang bertindak sebagai bank untuk bank-bank umum.
Perkembangan Uang Giral (Uang Bank)
Sekarang ini bank umum tidak diberi kekuasaan lagi oleh pemerintah untuk mengeluarkan uang kertas. Walaupun begitu, tetapi bukan berarti kekuasaannya untuk menciptakan uang sudah lenyap. Sebaliknya, sekarang ini kekuasaan bank umum untuk menciptakan uang uang telah menjadi bertambah sangat besar. Kekuasaan ini harus dikendalikan sungguh-sungguh oleh pemerintah agar tidak menimbulkan akibat-akibat yang buruk pada perekonomian. Di negara-negara yang sistem keuangannya sudah maju, bank-bank umum merupakan pencipta uang utama. Uang yang diciptakan oleh bank umum dinamakan uang giral bisa juga disebut sebagai uang bank atau rekening koran.
D. Peranan dan Kegiatan Bank Umum
Jenis-Jenis Lembaga Keuangan
Yang dimaksudkan dengan lembaga keuangan atau institusi keuangan adalah semua perusahaan yang kegiatan utamanya adalah meminjamkan uang yang disimpan kepada mereka. Badan – badan itu mendorong masyarakat untuk membuat tabungan kepada mereka. Sebagai “balas jasanya” para penabung akan diberi “pendapatan” berupa bunga ke atas tabungan yang mereka buat. Tabungan yang dikumpulkan oleh lembaga keuangan tersebut selanjutnya akan dipinjamkan kembali kepada individu – individu dan perusahaan – perusahaan yang membutuhkannya. Sebagian lagi digunakan untuk membeli saham – saham berbagai perusahaan.
Lembaga keuangan yang lazim terdapat di suatu Negara dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
1.      Bank umum atau bank perdagangan. Institusi ini adalah bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagal jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat membedakan pinjaman dari rnenciptakan sendiri uang giral. Bagaimana hal mi dilakukan akan dijelaskan kemudian.
2.      Bank tabungan. Bank mi melakukan kegiatan hampir seperti perusahaan peminjaman Tabungan, menerima simpanan dalam bentuk tabungan atau simpanan berjangka panjang dan kemudian meminjamkan atau menginvestasikan uang tersebut.
3.      perusahaan peminjaman. Merupakan badan keuangan yang menerima simpanan dalam bentuk tabungan atau simpanan berjangka lama (yaitu hanya dapat diambil kembali oleh pemiliknya sesudab beberapa waktu yang ditentukan), dan selanjutny; meminjamkan nan menginvestasikan tabungan tersebut.
4.      Pasaran saham. Suatu lembaga yang fungsi utamanya adalab menjadi tempat-tempat saham perusahaan-perusahaan diperjualbelikan.
5.      Perusahaan asuransi Terdiri dari perusahaan yang memperoleb uang dengan menjanjikan akan membuat sejunlah ganti rugi kepada individu, perusahaan dan badan-badan lainnya apabila sesuatu peristiwa seperti: kecelakaan, kebakaran, kehilangan dan dan sebagainya—berlaku ke atas orang, perusahaan atau badan yang membayar uang asuransi kepada perusabaan asuransi. Uang asuransi yang dikumpul kan oleb badan ini akan diinvestasikan atau dipinjamkan.

Kekayaan mudah tunai adalah harta-harta yang bersifat uang, yaitu berbagai jenis kekayaan yang dapat ditukarkan dengan barang atau uang dalam waktu yang cepat dan tanpa kerugian nilai. Uang dapatlah dipandang sebagai kekayaan mudah tunai yang paling sempurna. Beberapa kekayaan yang bersifat uang lainnya tidak dapat dengan serta merta digunakan untuk memperoleh barang-barang, tetapi mereka dapat dengan mudah ditukarkan kepada uang. Kekayaan seperti itu adalah tabungan, depositi berjangka, dan surat pinjaman jangka pendek pemerintah dan Sertifikat Bank Indonesia.
Tabungan dan deposito berjangka adalah kekayaan keuangan yang mempunyai tingkat “mudah tunai” yang hamper sama tingginya dengan uang, yaitu ia dapat dengan cepat diubah menjadi uang. Satu-satunya kelemahannya ia tidak dapat serta merta digunakan untuk membeli barang dan jasa. Para pemiliknya harus terlebih dahulu pergi ke bank atau lembaga-lembaga keuangan lainnya untuk menukar jumlah tabungan atau deposito berjangka yang dimiliki mereka,menjadi uang. Tingkat mudah tunai tabungan dan deposito berjangka yang sangat tinggi tersebut menyebabkan mereka dinamakan juga sebagai uang kuasi atau hampir uang (near money). Surat pinjaman jangka pendek pemeritah juga dapat digolongkan sebagai hampir uang karena apabila pemiliknya memerlukan uang maka ia dapat menjual pinjaman jangka pendek pemerintah tersebut kepada bank.
G. Perkembangan Bank Sentral
Bank sentral merupakan institusi keuangan yang didirikan dan diberi tugas untuk mengawasi dan mengatur kegiatan institusi keuangan lain dalam system finansial.
Perkembangan Bank Sentral Di Berbagai Negara
 Pada masa ini hampir setiap negara mempunyai bank sentral, yaitu suatu bank yang diberi tugas oleh pemerintah untuk mengatur dan mengawasi kegiatan lembaga-lembaga keuangan yang terdapat dalam perekonomian. Berdasarkan kepada fungsi yang harus dilaksanakannya ini bank sentral dapat didefinisikan: sebagai suatu lembaga keuangan yang pada umumnya dimiliki pemerintah yang diserahi tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi kestabilan kegiatan lembaga-lembaga keuangan, dan untuk menjamin agar kegiatan lembaga-lembaga keuangan itu akan membantu menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.
Tidak semua bank sentral yang ada sekarang ini dari semenjak didirikan telah merupakan bank sentral. Di Inggris dan Swedia misalnya, bank sentral yang ada sekarang ini pada mulanya adalah bank umum. Di Swedia bank yang sekarang ini menjadi bank sentral didirikan pada tahun 1660, tetapi baru pada tahun 1897 bank tersebut bertindak sebagai bank sentral. Bank of England, yaitu bank sentral inggris didirikan pada tahun 1694 tetapi fungsinya sebagai bank sentral baru mulai dijalankan sejak tahun 1884. Di Amerika Serikat bank sentralnya dinamakan Federat Reserve System, dan badan tersebut didirikan pada tahun 1913. Di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, bank sentral didirikan semenjak mereka mencapai kemerdekaan, yaitu pada tahun-tahun sesudah Perang Dunia Kedua. Bank sentral di negara kita adalah Bank Indonesia.
Perbedaan Kegiatan Bank Sentral Dan Bank Umum
1.      Dalam perekonomian hanya terdapat satu bank sentral, sebaliknya bank umum mempunyai jumlah yang lebih banyak. Bank sentral mempunyai kemampuan yang lebih besar di dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi jika dibandingkan dengan kemampuan yang dimiiki bank umum.
2.      Bank umum kebanyakannya dimiliki oleh pihak swasta. Di Negara maju dan Negara berkembang bank sentral dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah. Kegiatan utamanya memberi pinjaman dan melakukan investasi, dan dalam menjalankan kegiatan ini mereka harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah ditetapkan oleh bank sentral.
3.      Tujuan kegiatan bank sentral dan bank umum berbeda tujuan dari bank umum yang pertama adalah berusaha agar kegiatan mereka dapat menghasilakan dan memberikan keuntngan yang maksimum kepada para pemiliknya. Sedangkan salah satu tujuan bank sentral adalah mengatur dan mengawasi kegiatan bank-bank umum dan lembaga-lembaga lainnya. Tujuan penting lainnya adalah untuk membantu menciptakan kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.
4.      Bank sentral diberi kekuasaan untuk mencetak uang kertas dan logam bank-bank umum tidak mempunyai kekeuasaa yang demikian. Sejak abad yang lalu pemerintah tidak member kekusaan lagi kepada bank-bank umum untuk mengeluarkan mata uang yang dapat digunakan untuk tukar-menukar. Tetapi mereka mempuntai kemampuan untuk menciptakan uang bank atau uang giral.
H. Fungsi Utama Bank Sentral
Kalau diperhatikan peranan dan kegiatan yang dijalankan oleh bank sentral di berbagai negara, maka akan dapat dilihat bahwa pada umumnya bank sentral ditugaskan oleh pemerintah untuk menjalankan lima kegiatan berikut :
           I.            Bertiindak sebagai bank kepada pemerintah
        II.            Bertindak sebagai bank kepada bank-bank umum
     III.            Mengawasi kegiatan bank umum dan lembaga-lembaga keuangan lainnya
     IV.            Mengawasi keseimbangan kegiatan perdagangan luar negeri
       V.            Mencetak uang logam dan uang kertas yang diperlukan umtuk melancarkan kegiatan produksi dan perdagangan
Bank Sentral Sebagai Bank Kepada Pemerintah
                Pemerintah dapatlah dipandang sebagai suatu perusahaan raksasa. Setiap harinya ia harus membuat pengeluaran-pengeluaran dan menerima berbagai jenis pendapatan seperti pendapatan dari pajak pendapatan, pajak penjualan dan pajak impor.
                Adakalanya pemerintah berbelanja lebih banyak daripada pendapatan yang diperolehnya, oleh sebab itu pemerintah harus meminjam. Di negara-negara maju, seperti inggris, salah satu cara adalah dengan mengeluarkan treasury bill,  yaitu  pinjaman pemerintah yang akan dibayar kembali di dalam jangka pendek. Treasury bill  itu biasanya berjangka tiga bulan, tetapi ada juga yang berjangka enam bulan, sembilan bulan atau satu tahun. Treasury bill tersebut akan dijual kepada lembaga-lembaga keuangan dan masyarakat, dan juga kepada bank sentral. Di dalam penjualan treasury bill bank sentral memegang peranan yang sangat penting. Misalnya bank sentral diberi kekuasaan oleh pemerintah untuk menentukan dan mengubah tingkat bunga dari treasury bill tersebut.
                Cara lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk membiayai defisit dalam pengeluaran adalah dengan mengeluarkan surat pinjaman ( obligasi ) jangka panjang atau dengan meminjam langsung dari bank sentral. Apabila peminjaman kepada bank sentral itu sangat berlebih-lebihan , maka bank sentral harus mencetak lebih banyak uang. Langkah yang demikian dapat menimbulkan inflasi. Untuk menghindari keadaan yang tidak diinginkan ini beberapa negara membuat undang-undang  mengenai besarnya pinjaman yand dapat diambil pemeritah dari bank sentral. Peraturan tersebut bertujuan untuk membatasi hak bank sentral mencetak uang dan meminjamkannya kepada pemerintah.
Sebagai Bank Kepada Bank Umum
                Bank sentral selalu disebut juga sebagai “bank kepada bank” (bankers’ bank”) atau sumber pinjaman terakhir” (“leader of lastresort”). Artinya bank sentral adalah bank dari bank-bank lainnya dan ia merupakan sumber terakhir dari pinjaman apabila bank-bank umum tidak dapat memperoleh lagi pinjaman dari sumber lainnya. Bank sentral disebut juga bank dari bank-bank lainya karena jasa-jasa yang diberikan kepada bank umum adalah sama sifatnya dengan jasa bank umum kepada masyarakat. Selanjutnya bank sentral disebut sebagai bank dari bank-bank lainnya karena bank-bank umum dapat meminjam bank sentral apabila bank umu itu mengalami kekurangan cadangan.
Mengawasi Bank Umum Dan Institusi Keuangan Lain
                Lembaga-lembaga keuangan, termasuk bank umum, merupakan perusahaan yang mencari keuntungan dari meminjamkan uang yang dimilikinya atau yang ditabungkan kepadanya. Untuk memperoleh keuntungan yang maksimal mereka haruslah meminjamkan kepada perusahaan-perusahaan dan perorangan-perorangan sebanyak yang mungkin mereka pinjamkan. Apabila tujuan ini terlalu ditekankan oleh lembaga-lembaga keuangan tersebut, maka akan timbul akibat-akibat buruk kepada masyarakat dan perekonomian.
                Lembaga-lembaga keuangan mungkin memberi terlalu banyak pinjaman sehingga uang tunai yang ditunggalkan sebagai cadangan tidak mencukupi lagi. Pada ketika masyarakat menarik lebih banyak uangnya dari lembaga-lembaga keuangan tersebut, mereka tidak akan mempunyai cukup dana untuk melakukan pembayaran tersebut. Keadaan tersebut akan menghilangkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga-lembaga keuangan. Disamping itu, pinjaman yang tidak diawasi akam menyebabkan badan keuangan meminjamkan uangnya kepada usaha-usaha yang sangat tinggi resikonya. Apabila usaha itu gagal mereka tidak akan dapat memperoleh kembali uang mereka yang mereka pinjamkan. Keadaan demikian dapat menyebabkan lembaga keuangan tersebut menutup usahanya dan tidak dapat membayar kembali tabungan dari para langganannya. Disamping itu, apabila pemerintah tidak mengawasi kegiatan mereka, lembaga-lembaga keuangan memberi pinjaman yang berlebih-lebihan pada masa perekonomian mencapai kemakmuran yang tinggi dan perekonomian sedang mengalami masalah inflasi. Tindakan ini memperburuk masalah inflasi yang sedang dihadapi.
Mengawasi Kesetabilan Kurs Valuta Asing
                Salah satu usaha yang perlu dilakukan untuk menciptakan kesetabilan ekonomi adalah dengan mempertahankan kesetabilan nilai kurs mata uang asing. Untuk mencapai tujuan ini pertama-tama haruslah dijaga agar terdapat keseimbangan di antara ekspor dan aliran masuk modal satu pihak, dengan impor dan aliran ke luar modal di lain pihak. Selanjutnya harus pula dijaga agar terdapat cukup cadangan mata uang asing yang dapat sewaktu-waktu dugunakan untuk membiayai pembayaran uang asing yang berlebihan ke negara-negara lain karna aliran ke luar untuk pembayaran impor dan kebutuhan lain adalah lebih besar daripada aliran yang masuk yang diterima dari ekspor dan pendapatan dari luar lainnya.
Mencetak Uang Logam Dan Uang Kertas
                Mata uang yang beredar dalam perekonomian dikeluarkan oleh bank sentral. Pemerintah memberi kekuasaan kepada bank sentral untuk mencetak uang yang diperlukan untuk melancarkan kegiatan perdagangan dan produksi. Di dalam menjalanjan tugas ini bank sentral haruslah menentukan besarnya jumlah uang yang harus disediakannya pada suatu waktu tertentu. Di samping itu dari satu waktu ke waktu lainnya ia harus pula menentukan pertambahan jumlah uang yang perlu dilakukan agar kegiatan perdagangan dan produksi tetap dapat berjalan dengan lancar, dan perkembangan ekonomi yang teguh harus berlangsung.

Komentar