Dunia
bisnis dan wirausaha khusunya industri dan manufaktur di banyak negara tengah
mempersiapkan diri guna menghadapi era revolusi industri 4.0.Revolusi industri
4.0 mengintegrasikan antara dunia online serta internet dengan lini produksi
pada suatu industri.Industri 4.0 disebut dengan industri internet. Industri
Internet menyediakan cara untuk mendapatkan visibilitas dan wawasan yang lebih
baik ke dalam operasi dan aset perusahaan melalui integrasi sensor
mesin,perangkat lunak, dan sistem komputasi dan penyimpanan. Keuntungan bisnis
yang dicapai melalui peningkatan efisiensi operasional dan produktivitas yang
dipercepat, yang menghasilkan pengurangan waktu tidak terencana dan efisiensi
yang dioptimalkan(Alasdair Gilchrist,2016). Era revolusi industri 4.0
menciptakan peningkatan peluang kerja.Ketika pabrik-pabrik menjadi lebih
produktif, para manajer dan karyawan diminta untuk mampu mengoperasikan
mesin-mesin. Hal ini memunculkan efek flow-on dari produk-produk baru dan
inovatif yang kemudian diproduksi. Peningkatan inovasi menyebabkan tingkat
motivasi dan pendidikan juga menjadi lebih tinggi(Astrid Savitri, 2019).
Oleh karena itu, kewirausahaan pada zaman industri 4.0 sangatlah dituntut untuk berkembang mengikuti metode yang dikembangkan pada industri 4.0.wirausahan dituntun untuk memiliki : (1) Keterampilan yang cukup dan terlatih (2) Komitmen yang tinggi terhadap inovasi yang diciptakan (3) Pengusaan terhadap jaringan industry dan IT(Alasdair Gilchrist,2016), dengan memiliki kemampuan diatas kewirausahaan diharapkan mampu praktekkan industri 4.0 dan menjadikan perekonomian negara lebih baik.sehingga lulusannya memiliki bekal wirausaha jika akhirnya lulusan tidak dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Sekolah menengah kejuruan diharapkan mampu mendorong munculnya inisiatif peserta didik untuk berwirausaha, sehingga ketika lulus dari lembaga pendidikan peserta didik mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Dalam
pendidikan kewirausahaan, metode yang direkomendasikan adalah metode belajar
berbasis pengalaman atau tindakan seperti simulasi, kunjungan/ekslporasi
perusahaan, menulis rencana bisnis (Weber & Funke, 2012).Di samping itu
juga dapat melakukan sesuatu yang praktis dan kesempatan untuk mempertanyakan,
menyelidiki, berbicara, dan berdiskusi dengan para wirausahawan, memberikan
pengetahuan dan keterampilan serta menstimulasi sikap (Arasti, Mansoreh, &
Imanipour, 2012). Untuk melatih dan atau mengembangkan kreativitas, dapat
dilakukan melalui 4P yaitu: 1) Pembentukan pribadi kreatif, 2) Motivasi
Pendorong kreativitas, 3) Proses kreativitas, dan 4) Produk kreatif (Kodrat
& Christina, 2015).
Berkenaan
dengan kehidupan di era industri 4.0, Herlambang, (2018) mengungkapkan bahwa
manusia Indonesia harus memiliki kompetensi utuh sebagai bekal kehidupan dewasa
ini yaitu sikap keterbukaan dan keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif,
dapat berkomunikasi dan berkolaborasi. Agar manusia memiliki bekal kompetensi
tersebut diperlukan adanya pendidikan. Terkait dengan pendidikan, Moravec
menyatakan bahwa industri 4.0 menuntut pendidikan melompat dari kerangka pendidikan
2.0 atau 3.0 saat ini ke pendidikan 4.0, yaitu pendidikan yang membangun
praktik inovasi individu maupun tim atau memberdayakan siswa untuk menghasilkan
inovasi, sebagai tindak lanjut produksi pengetahuan pada pendidikan 3.0
(Harkins, 2008; Diwan, 2017). Sejalan dengan itu, Cepi Riyana mengungkapkan
bahwa tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0 berupa perubahan dalam
mengembangkan inovasi kreatif di berbagai bidang (Kautsar & Ibrahim, 2018).
Bagi
Indonesia, kewirausahaan itu penting karena Indonesia membutuhkan kebijakan
baru yang mendorong semangat entrepreneurship agar tercapai pertumbuhan ekonomi
yang stabil (Handrimurtjahjo, 2013) karena jumlah wirausahawan di Indonesia
baru sekitar 1,6 persen (Sumarno & Suarman, 2017) atau kurang dari 2% (Jati
& Priyambodo, 2015). Selain itu, pendidikan merupakan hal yang penting
untuk menstimulasi kewirausahaan; dan hubungan yang positif dan kuat antara
pendidikan dan kinerja kewirausahaan juga telah terbukti (Raposo & Paço,
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan
Ilmu Sosial 2011).
Ada 4 hal menarik yang
perlu diketahui dan dioptimalkan oleh para wirausahawan berhubungan dengan
industri 4.0 yaitu:
1. Mesin
lama + konektivitas cepat = manfaat baru
Mesin skala industri adalah
investasi besar bagi wirausahawan dan produsen.Maka jaman now memaksimalkan
mesin dengan menghubungkan ke internet adalah langkah maju.Namun dalam
kenyataannya, banyak mesin yang dipakai dalam operasional wirausaha atau
manufaktur masih belum terhubung dengan internet.Berinvestasi dengan
memperbarui mesin baru tidak harus menjadi satu-satunya solusi.Mesin lama dapat
di permak dengan solusi berupa pemberian sensor, perangkat lunak dan koneksi
internet, sehingga dapat membawa mesin lama tersebut memasuki era industri
baru.Hal ini memberikan kesempatan pemeliharaan prediktif, mengurangi downtime
sambil meningkatkan produktivitas.Investasi yang lebih masuk akal dibandingkan
dengan membeli mesin baru.
2. Standar
terbuka = ekonomi terbuka
Diperlukan
inisiatif dan adaptasi dengan standar industri baru yang terbuka dan
dikembangkan sendiri untuk pertukaran data dalam industri yang terhubung. Ini
akan memungkinkan interaksi antara berbagai mitra dalam internet of things (IoT)
dan dalam Industry 4.0. Standar baru ini berpotensi mendukung transfer data
yang cepat, mudah, dan aman dari sensor yang disuplai oleh UKM kepada produsen
ke sistem produksi perusahaan besar.
3. Otomatisasi=
peluang kerja baru
Ada
kemungkinan terjadi redistribusi tenaga kerja yaitu membuka jalan bagi peluang
kerja baru.Industri 4.0 membuka pintu untuk tenaga kerja baru terampil di
bidang-bidang seperti teknik mekatronika, mekanik industri, dan teknik elektro
untuk teknologi otomasi. Untuk generasi muda, sekarang adalah waktu untuk
mempertimbangkan memilih bidang studi STEM; kemungkinan karir tidak terbatas
karena Industry 4.0 meluas di semua sektor
4. Teknologi
terhubung = kemudahan dan efisiensi bagi konsumen
Inovasi
dalam Industri 4.0 berarti kualitas layanan dan produk yang lebih baik,
penggunaan bahan yang lebih efisien dan standar keamanan yang lebih
baik.Inovasi ini bukan barang fiksi ilmiah; mereka adalah realitas manufaktur
modern saat ini, terlepas dari skala dan ukurannya.
Peluang bisnis di Era Industri
4.0
Fintech Peluang bisnis pertama di
era revolusi industri 4.0 adalah Fintech.Saat ini, kata ‘fintech’
sudah sangat sering terdengar di telinga masyarakat dunia, termasuk Indonesia,
khususnya kalangan menengah ke atas yang melihat berbagai peluang bisnis dari
urusan finansial.Milenial menjadi salah satu target utama dari perusahaan fintech itu
sendiri karena banyak perusahaan fintech yang memberikan
kemudahan dalam pengelolaan keuangan, salah satu hal yang sebenarnya sulit
untuk dilakukan oleh milenial. Tidak hanya itu saja, fintech juga
memberikan kemudahan dalam urusan pembayaran di dalam transaksi jual beli.Hal
inilah yang membuat fintech menjadi salah satu bisnis yang sangat sukses di
industri 4.0.
Cloud hosting Peluang bisnis kedua di era
revolusi industri 4.0 adalah could hosting. Sering melihat penawaran
jasa cloud akhir-akhir ini? Itulah yang dijual oleh
mereka.Cloud adalah salah satu teknik penyimpanan database yang ringan
sekaligus mudah diakses.Pada dasarnya, masyarakat pastinya sudah pernah memakai
cloud tapi tidak tahu kalau itu adalah cloud.Sebut saja Google Drive dan
Dropbox, dua cloud yang paling sering digunakan di dalam industri saat ini.
Itulah yang membuat cloud hosting sangat laku di industri 4.0
saat ini karena sangat berdekatan dengan dunia industri dan proses bisnis.
Bisnis jual beli onlineSelanjutnya, ada juga
bisnis jual beli online yang semakin menjanjikan di era
revolusi industri 4.0. Memang bisnis jual beli online sudah
besar sejak 10 tahun yang lalu berkat Forum Jual Beli di Kaskus, namun
munculnya berbagai macam e-commerce di Indonesia membuat para
pelaku bisnis kecil-kecilan bisa memanfaatkan kehadiran mereka secara
maksimal.Promosi yang tidak harus digembar-gemborkan serta tidak perlu
menyediakan biaya operasional yang tinggi membuat bisnis jual beli online semakin
besar di industri 4.0. Cara pembayaran yang lebih mudah pun juga ada pada saat
ini.Tidak harus selalu ke ATM untuk transfer. Cash on Delivery, virtual
account hingga berbagai pembayaran lewat perusahaan fintech membuat
bisnis jual beli online terus berkembang.
On-Demand servicePeluang bisnis keempat di
era revolusi industri 4.0 adalah On-Demand Service. Tidak perlu
bingung jika asing dengan nama ini karena sebenarnya on-demand service sering
sekali digunakan oleh masyarakat. Sebut saja beberapa aplikasi
transportasi online.Itulah yang disebut on-demand service.Pada
dasarnya on-demand service adalah layanan jasa yang hanya
muncul di sekitar kita jika kita menginginkannya.Bisnis yang fleksibel inilah
yang membuat on-demand service semakin digemari di dalam
industri 4.0.
Keuntungan dan Kelemahan
Industri 0.4
Keuntungan
1. Inovasi
tanpa akhir. Banyak perusahaan di era revolusi industri 4.0 yang seakan
belum puas terhadap apa yang telah mereka capai. Mereka senantiasa melakukan
berbagai inovasi baru. Perusahaan pada era ini secara terus menerus melakukan
kerja sama dengan perusahaan–perusahaan rintisan (startup company). Tak hanya
itu, mereka juga memfasilitasi para startup company ini melalui incubator dan
akselerasi sehingga memiliki model bisnis yang dapat menarik minat investor.
2. Solusi
terhadap permasalahan saat ini. Contoh nyata dari kasus ini adalah lahirnya
ojol seperti Gojek atau Grab, mereka menawarkan solusi atas kemacetan kota
namun dengan ongkos murah serta cara penggunaan yang sangat mudah. Tak cuma
itu, Gojek atau Grab juga telah membuka lapangan kerja baru sehingga
meringankan beban pemerintah.
3. Kemudahan-kemudahan
yang senantiasa tersaji. Perusahaan melihat para konsumen tidak sebatas sebagai
pengguna produk atau jasa saja, tetapi melihat konsumen dari multi dimensinya,
sehingga konsumen akan memilih produk yang memuaskan keinginannya untuk
berpartisipasi, berkreasi, komunitas, dan idealismenya. Perusahaan pada era ini
cenderung mencari solusi terhadap permasalahan kemudian mencari keuntungan
secara tidak langsung merupakan ciri dari pemasaran pada era ini.
4. Inovasi
mejadi kunci utama merebut pasar pada era revolusi industri 4.0Hal-hal yang
dilakukan oleh perusahaan inovatif tersebut adalah mengkombinasikan teknologi
seperti 3D Printing, Big Data, ataupun Internet of Things. Kemudian perusahaan
melakukan pengembangan teknologi yang cepat, dan menawarkan solusi terhadap
permasalahan global.
5. Kemudahan-kemudahan
yang senantiasa tersaji. Seperti Internet of Things dimana alat terintergrasi
ke internet dan saling terhubung. Contoh, pada tata kota dimana sekitar 20
tahun yang lalu polisi harus turun ke lapangan untuk mengamati situasi maupun
menata lalu lintas, namun sekarang mereka hanya perlu duduk dan memantau lewat
cctv yang terintergrasi dengan internet. Dibidang otomotif, terdapat smart car
yang dapat mengemudi sendiri dengan memanfaatkan beberapa sensor.
Kelemahan
1.
Mempertahankan integritas proses produksi
dengan minimnya pantauan dari manusia menjadi penghalang. Jadi yang
dimaksud yaitu sulitnya mempertahankan integritas / kekonsistenan dalam proses
produksi tanpa adanya pantauan atau campur tangan dari manusia.
2.
Hilangnya berbagai bidang pekerjaan. Maksudnya
yaitu hilangnya berbagai bidang pekerjaan yang selama ini dikerjakan oleh
manusia, yang sekarang telah diganti dengan mesin yang bekerja secara otomatis.
Komentar
Posting Komentar