Teori Sejarah Islam Di Negeri Paman Sam (amerika)

masuk dan berkembangnya Islam di Amerika


    Tidak ada sumber resmi yang dapat diperpegangi perihal awal mula kedatangan Islam di Amerika, meski demikian beredar selentingan bahwa Columbus dengan sukses mendarat di Benua Amerika atas jasa mualim dan petunjuk arah berkebangsaan Maroko yang dibeli jasanya. Seorang ahli Geografi Muslim mencerita kan bahwa jauh sebelum Columbus menemukan Benua Amerika, Delapan orang ahli pelayaran Muslim telah menemukan serangkaian perjalanan dari Lisabon guna menemukakan beberapa daerah yang ada di sekitar Atlantik. Dikabarkan bahwa kedelapan petualangh Muslim tersebut akhirnya dapat menembus lautan Atlantik dan mendarat di sebuah daerah di sekitar Amerika Selatan. Informasi inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Columbus menemukan sebuah daerah di seberang Atlantik yang bernama Amerika. Informasi ini ditentang dengan keras oleh para ahli Sejarah dan diklaim sebagai berita yang tidak memiliki landasan argumentasi sejarah yang kuat. Sebaliknya para ahli kemudian tidak membantah kalau migrasi Muslim memasuki Amerika pada kurun waktu antara abad ke XVI sampai XVIII.Dasar utama yang dijadikan sebagai argumen untuk menggambarkan migrasi Muslim ke Amerika. Salah satu sumber semakin menguatkan anggapan ini dengan menyatakan bahwa penduduk Muslim pertamakali bermigrasi ke Amerika sekitar tahun 1875 dan 1912 dari pelosok Suriah.Argumen ini juga diperpegangi oleh John L. Esposito dengan menyatakan bahwa awal mula kedatangan migran Muslim

    pertama di Amerika terjadi ketika para bangsawan Eropa mendatangkan budak dari Afrika. Dari sekian banyak budak yang ada, ternyata seperlima dari mereka adalah beragama Islam, namun sesampai mereka di Amerika sebagian di antara mereka kemudian murtad dari agama asli mereka dan berpindah ke agama KristenTonggak peristiwa yang menjadi landasan dasar untuk menggambarkan kondisi terkini umat Islam di Amerika adalah peristiwa bom 11 September 2001 yang meluluh lantakkan gedung kembar WTC. Kejadian ini dapat dikatakan sebagai kejadian yang kebetulan dan menjadi fondasi yang kuat bagi Bush, Jr. untuk mencengkramkan kuku kekuasaannya di Amerika. Denga mempropa gandakan aksi pemberantasan teroris, Bush, Jr. sungguh telah memanfaatkan situasi untuk melegitimasi kekuasaanya dan menjadikan Islam sebagai kambing hitam pelaku teroris

    Demikian juga para politisi Amerika Serikat dengan mudah mengunakan sentimen ‘anti Islam” yang sudah berurat berakar pada masyarakat Kristen Barat. Direktur CIA, George Tenet mengumumkan bahwa musuh utama Amerika adalah teroris besar Osama bin Laden. Pernyataan ini memperkeruh hubungan Barat dan Islam. Apalagi dengan Hancur leburnya menara kembar World Trade Centre (WTC) di New York Amerika pada Selasa, 11 September 2001, merupakan tragedi dan atau peristiwa terdahsyat dunia di awal abad ke 21. Osama bin Laden dan jaringan al-Qaedahnya yang tertuduh sebagai pelaku utama atas kehancuran WTC, kelihatannya membawa dampak yang sangat buruk terhadap dunia Islam. Dikatakan demikian, karena Presiden Amerika George Bush, secara tiba-tiba mengeluarkan statemen “miring” bahwa“Islam adalah Teroris”.

    Pengeboman menara kembar WTC sungguh menjadi momentum bagi Amerika untuk melancarkan politik anti Islamnya di luar Amerika, namun pada sisi lain dakwah Islam semakin intens terselenggara di sana, bahkan lebih jauh lagi Alquran merupakan bahan bacaan terlaris pasca kejadian WTC.27 Meski demikian, perlakuan terhadap Muslim setempat pasca pengeboman WTC meningkat secara signifikan. Menurut Ulil Abshar Abdallah bahwa kekerasan dan diskriminasi yang menimpa umat Islam, terutama yang ada di Amerika semenjak peristiwa WTC telah mencapai 1717 kasus,28 dan kasus yang terbanyak (372 kasus) adalah pelecehan seksual terhadap para muslimah yang berjilbab di Amerika.29 Jilbab adalah salah satu identitas Islam, dan karena itu mereka menganggap bahwa setiap wanita berjilbab berpotensi memiliki hubungan yang erat dengan terorisme. Di samping itu, yang lebih menggembirakan lagi adalah berbondong-bondongnya orang Amerika Serikat memeluk Islam. Harian The New York Times melaporkan bahwa ada sekitar 25 ribu orang Amerika kini telah beralih memeluk Islam, sejak tragedi 11 September 2011

Komentar