FILSAFAT SEJARAH KRITIS : POST-MODERNISME



                MODERNISME

                Penggagas jean francois lyotard dan roland barthes,Latar belakang reaksi atas pemikiran akal sehat dalam kritik sastra pada wacana moralistic MODERNISME .Penggagas jean francois lyotard dan roland barthes. Latar belakang reaksi atas pemikiran akal sehat dalam kritik sastra pada wacana moralistic

                Di kembangkan oleh ferdinand Saussure, ‘bahasa tidak mengacu pada kebenaran/realitas tetapi hanya konsep ‘, Semua wacana hanyalah ‘’languange game” sehingga kebenaran atau objektivitas (realitas) tidak berada di dalamnya, Hayden white menyatakan dalam historiografi  tidak bisa membedakan antara fiksi dan kenyataan  karena keduanya hanya permainan bahasa  taggapan lain nya menyatakan demikian karena seringnkali ditemukan karya sejarah bukan murni hasil penelitian, tetapi didasarkan kepentingan politik dan ideology

                Post modernisme menyatakan kebenaran tidak berada pada narasi sejarah tetapi pada makna dan ia tidak tunggal karena sangat berkaitan dengan interpretasi yang beragam dan subjektif. Menurut behan McCullagh, pengaruh post modernisme pada metode sejarah yang di gunakan ahli sejarah, pengaruh budaya pada ahli sejarah dan penggunaan bahasa oleh ahli sejarah dalam menuliskan sejarah

                Sejarah sebagai teks masa lalu, Bersifat otonom , Bisa di tafsirkan dengan ilmu hermeneutika dan semiotika, Dari fakta menjadi narasi sejarah (historiografi), Mempunyai konsep dan pemikiran tertentu, Mengenai peristiwa, biografi dan struktur sosial berbeda beda , Dan bersifat subjektif

                Sejarawan post modernisme mengkaji sejarah memfokuskan pada manusia sebagai objek dan memunculkan yang diabaikan kalangan modernism. Tidak berpusat pada sejarah makro seperti transisi pemerintahan, politik, penjajahan kolonial, tokoh tokoh besar atau peristiwa monumental. Memberi semangat humanism, Lebih berpusat pada sejarah mikro seerti seksualitas, masak, bunga, pernikahan, penjara, pelacuran, pemikiran, filsafat, seni, dll

                Rekonstruksi sejarah

                Pertama, mengorganisasi data yang isinya dimasukkan dalam suatu kronikel kemudian dibentuk suatu cerita kemudian di tranformasikan pada suatu naratif, Kedua, melakukan transformasi dari sejara dalam naratif dengan tiga tipe eksplanasi, yaitu employment, argument, dan ideology, Dan satu tipe struktur puitis, membayangkan bidang sejarah yang di ungkap dan membentuk objek kajian yang ditempatkan teori teori yang bisa menjelaskanmasa lalu yang sebenarnya terjadi, Proses akan melahirkan problema sejarah sebagai konsekuensi logis dr riset di lanjutkan dengan pemecahan problema sejarah.

 

Komentar